Tarakan - Bencana yang terjadi ditanah air merupakan
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu aktivitas kehidupan
masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun akibat ulah
manusia. Berbagai bencana tersebut telah mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. selain itu,
bencana tersebut juga menimbulkan permasalahan lain seperti pemenuhan kebutuhan
hidup bagi masyarakat pengungsi, kerawanan penyakit menular, serta masalah
keamanan harta benda yang ditinggalkan para pengungsi.
Mencermati hal tersebut, diperlukan langkah-langkah proaktif dari
seluruh anggota polri terutama Brimob Detasemen C Pelopor, untuk membantu
masyarakat yang terkena bencana, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 14 ayat
(1) huruf I Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002, yang menyatakan bahwa Polri
bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan / atau bencana termasuk
memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Dengan demikian Brimob Detasemen C Pelopor merasa terpanggil
memberikan pertolongan, evakuasi dan penyelamatan serta pengamanan harta benda
untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat utamanya wilayah
Kalimantan Utara dengan menggelar “Pengecekan Kesiapan Sub Satgas Siaga bencana
dan Laka Detasemen C Pelopor Satbrimob Polda Kaltim” yang dilaksanakan di Mako
Brimob Detasemen C Pelopor, Kota Tarakan, Kamis 28 Mei 2015 pukul 08.00 WITA
yang dipimpin oleh Kepala Detasemen C Pelopor Komisaris Polisi Dieno Hendro
Widodo, SIK. Pengecekan kesiapan Sub Satgas dilaksanakan dengan menggelar Alsus
SAR dan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam mengantisipasi bencana yang
sewaktu-waktu bisa terjadi.
Pelaksanaan pengecekan kesiapan Sub Satgas ini merupakan wujud
kesiapan dan ketanggapsegeraan Brimob Detasemen C Pelopor dalam menanggulangi
berbagai bencana yang kemungkinan bisa terjadi di wilayah provinsi Kalimantan
Utara.
Dengan dilaksanakan kesiapan tugas penanganan bencana alam ini yang
dilandasi keikhlasan sebagai ibadah melaksanakan tugas kemanusiaan serta ditampilkan
sosok Brimob Polri sebagai penolong dan pelayan masyarakat sehingga masyarakat
benar-benar merasakan pertolongan polisi, serta merasa terlindungi dan
terayomi.*Ries