Facebook Page

SELAMAT DATANG DI BLOG SATBRIMOBDA KALTARA

Selasa, 22 Desember 2015

SUBSATGAS BRIMOB TANGGAP BENCANA DETASEMEN C PELOPOR BANTU EVAKUASI KORBAN GEMPA TARAKAN

TARAKAN - Subsatgas Penanggulangan Bencana Brimob Detasemen C Pelopor membantu mengevakuasi  para korban musibah gempa yang terjadi di Kota Tarakan. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, gempa bumi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Utara pada Senin Tanggal 21 Desember 2015 dini hari . Gempa dengan kekuatan 6,1 skala Richter tersebut dirasakan oleh masyarakat Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Bulungan. Bahkan data BMKG menyebutkan sudah terjadi lebih dari 16 kali gempa susulan setelah gempa pertama terjadi sehingga mengakibatkan kepanikan warga pinggir pantai karena khawatir akan ada tsunami. Selain itu gempa juga merusak 7unit rumah warga. 
Subsatgas Brimob saat itu bergerak dari Mako Briomob Detasemen C Pelopor pada pukul 08.00 WITA membawa peralatan seperti sekop, linggis, gerobak dan sebagainya. Sesampai di rumah korban para anggota langsung bergegas membersihkan sisa-sisa reruntuhan. Selain itu juga sebagian anggota membantu para korban untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Detasemen C Pelopor Satbrimob Polda Kaltim Kompol Dieno Hendro Widodo, SIK menegaskan bahwasanya kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen dari Subsatgas tanggap Bencana yang dibentuk Satbrimob Polda Kaltim untuk membantu masyarakat khususnya korban bencana alam yang terjadi di Wilayah Kalimantan Utara. Kompol Dieno menambahkan Brimob siap untuk turun membantu lagi jika ada masyarakat yang melapor dan meminta bantuan pihaknya untuk melakukan pembersihan maupun perbaikan rumah yang rusak akibat gempa. “Kalau ada yang melapor kita akan turun lagi,” ungkapnya sembari berharap pihak terkait segera turun memberikan bantuan agar para korban bisa diringankan bebannya.
Berdasarkan informasi dari BMKG Kota Tarakan, Meskipun terbilang langka, berikut beberapa gempa yang pernah terjadi di Pulau Kalimantan. Kota Tarakan pernah dikejutkan gempa pada Maret 2005 namun dilaporkan tidak ada kerusakan ataupun korban. Pada 12 November 2007, masyarakat Tarakan kembali dikejutkan gempa 5,5 SR dengan kedalaman 50 km dan pusat gempa di laut dengan jarak 214 km tenggara Tarakan, disebabkan aktivitas sesar aktif di perairan Kaltim.
Pada hari Jumat tanggal 14 November 2014 dini hari, Tarakan kembali diguncang gempa bumi, warga Tarakan sempat berhamburan keluar rumah dan sebagian besar takut gempa susulan. Pada Rabu 25 Februari 2015 pukul 09:31 WITA dilaporkan telah terjadi gempa 5,7 SR dengan pusat gempa berada di laut berjarak 413 km Timur Laut Kota Tarakan, kedalaman 10 km, gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak dirasakan namun disebabkan oleh aktivitas sesar berarah Barat Daya-Timur Laut antara Pulau Kalimantan dan Filipina. Gempa seperti ini juga pernah terjadi pada 20 Januari 2015, kekuatan 5,6 SR, kedalaman 10 km dan terjadi di 289 km Timur Laut Tarakan.
Dari fakta-fakta di atas dapat diambil kesimpulan bahwa walaupun Pulau Kalimantan tidak dilalui oleh lempeng tektonik dan juga tidak memiliki gunung api, bukan berarti gempa bumi tidak akan terjadi dan tidak pula luput dari ancaman tsunami.
Untuk itu, Subsatgas Brimob Detasemen C Pelopor menghimbau warga agar lebih waspada dan tanggap terhadap bahaya gempa bumi, yang sewaktu-waktu kapan dan di manapun akan terjadi. Pengkajian bahaya dan risiko gempa bumi sangat penting untuk pengembangan strategi mitigasi yang tepat.*Ries

Sabtu, 07 November 2015

Detasemen C Pelopor melaksanakan Giat Karya Bhakti Menyambut HUT Brimob Ke-70


Tarakan - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Brimob Polri Ke-70, Detasemen C Pelopor Satbrimob Polda Kaltim melaksanakan giat Karya Bhakti di Sepanjang Jalan Yos Sudarso Kota Tarakan tadi pagi (07/10). Acara yang dibuka oleh Walikota Tarakan ini bertitik kumpul di Depan Masjid Al Amin Jembatan Besi Tarakan. Acara juga dihadiri  oleh FKPD Kota Tarakan, SKPD Kota Tarakan dan Masyarakat di sekitar Jembatan Besi.
Kerja bakti Kali ini mengambil tema " Melalui Peningkatan Profesionalisme Korps Brimob Polri Siap Mengamankan Pilkada Tahun 2015" , adapun tujuan lain dari kegiatan tersebut adalah untuk membangun kebersamaan, kesadaran, maupun meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan.
Sasaran karya bakti bersama kali ini adalah membantu masyarakat membersihkan sampah-sampah organik dan pencabutan rumput-rumput yang ada di sekitar tepi Jalan Raya, sampah yang masuk di dalam Parit-Parit sepanjang Jalan Yos Sudarso yang biasanya pada musim hujan sering meluap karena diisi sampah-sampah yang sudah tertimbun lama.

Selasa, 22 September 2015

Sertijab Kasat Brimob Polda Kaltim


Balikpapan Irjen Pol Drs. Safaruddin , pertama kalinya menjadi Inspektur Upacara dalam serah terima jabatan (sertijab) pasca dilantik sebagai  Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, menggantikan Irjen Pol Drs. Andayono, yang ditarik ke Mabes Polri dalam rangka memasuki masa pensiun.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Safaruddin menjadi Inspektur upacara sertijab Kepala Satuan Brigade Mobile (Kasat Brimob) Polda Kaltim, yang sebelumnya di Pimpin oleh Kombes Pol Drs. Subnedih,SH kini tongkat komando berganti kepada Kombes Pol. Ramdani Hidayat SH.
Pergantian dua perwira satuan elit Polda Kaltim ini berlangsung di Rupatama Mapolda Kaltim bersama dengan beberapa perwira menengah lainnya.
Sebelum menjabat Kasat Brimob Polda kaltim, Kombes Pol. Ramdani Hidayat, SH menjabat sebagai Kasat II Pelopor Korp Brimob Polri. Sementara Kombes Pol Drs. Subnedih,SH mendapat mandat untuk menjabat sebagai Karo Ops Polda Sumatera Barat.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1936/IX/2015, selain Kasat Brimob,beberapa Pejabat utama dan Kapolres jajaran Polda Kaltim juga diganti. “Pergantian anggota Korps Bhayangkara di tubuh Polri merupakan hal biasa, ini merupakan penyengaran saja, Saya berharap tugas dan amanah yang diberikan depat dijalankan dengan baik. Perlu kita pahami jika keberhasilan Polri dalam hal ini Polda Kaltim, merupakan keberhasilan kita bersama. kata Kapolda Kaltim”.
Setelah melaksanakan Sertijab di Mapolda Kaltim, Kasat Brimob Polda Kaltim yang telah dilantik menuju Mako Satbrimob Polda Kaltim untuk melaksanakan tradisi memasuki gerbang Mako dilanjutkan dengan Laporan Kesatuan (Lapsat) oleh Kombes Pol Drs. Subnedih,SH kepada Kasat Brimob Polda Kaltim yang baru Kombes Pol Ramdani Hidayat,SH sekaligus tatap muka kepada para Pejabat Utama dan seluruh anggota Satbrimob Polda Kaltim.Kemudian para Ibu Bhayangkari juga melaksanakan Rapat Paripurna untuk melaporkan kegiatan dan pengenalan Ketua Bhayangkari yang baru yakni Ibu Yuli Hidayat.
Pada sore harinya dilaksanakan Pelepasan Kasat Brimob Polda Kaltim yang lama Kombes Pol Drs. Subnedih,SH oleh Kasat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol. Ramdani Hidayat,SH bersama Pejabat Utama dan Seluruh anggota Satbrimob Polda Kaltim, Kombes Pol Drs. Subnedih,SH mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan berpesan untuk menjaga nama baik Satuan Korps Brimob Polri yang kita cintai “selain kita,siapa lagi yang menjaga” Imbuhnya.

Sabtu, 29 Agustus 2015

SATBRIMOB POLDA KALTIM GELAR SIMULASI PENGAMANAN PILKADA DI IBUKOTA PROPINSI KALTARA




Tanjung Selor – Satbrimob Polda Kaltim mulai mempersiapkan diri menjelang digelarnya pesta demokrasi serentak yang akan dilaksanakan 09 Desember 2015 nanti. Persiapan tersebut diantaranya dengan melaksanakan latihan bersama dan simulasi penanggulangan Huru Hara dengan Polres-Polres setempat yang berada di wilayah hukum Polda Kaltim. Seperti halnya yang dilakukan oleh Detasemen C Pelopor Satbrimob Polda Kaltim bersama Polres Bulungan. Sebanyak 125 Personel Brimob Detasemen C Pelopor dan Detasemen Gegana melaksanakan simulasi Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah serentak Tahun 2015 wilayah Kalimantan Utara di Lapangan Agathis Tanjung Selor Kabupaten Bulungan pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015.
Simulasi ini dilaksanakan setelah pelaksanaan Apel Gelar Pasukan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol. Drs. Andayono dan dihadiri para pejabat utama Polda Kaltim serta Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara. Berbeda dengan kegiatan simulasi sebelum-sebelumnya, kegiatan simulasi pengamanan pilkada serentak tahun ini tidak ada aksi unjuk rasa dengan melibatkan banyak orang. Simulasi lebih fokus pada protap pengamanan saja. Mengenai konsep simulasi, memang tidak seperti yang sebelum-sebelumnya. Kali ini tidak ada aksi kekerasan dan lain-lainnya. Pertimbangannya kalau kita pertontonkan itu (aksi-aksi kekerasan) justru dikhawatirkan nanti akan ditiru.
“Ini instruksi dari Bapak Kapolda Kaltim (Irjen Pol Drs. Andayono). Di mana saat simulasi tidak perlu ada pakai unjuk kekuatan, ataupun unjuk kekerasan. Seperti bakar-bakaran ban, lempar-lemparan, semua tidak ada. Meski hanya pakai air sekali pun,” ungkap Kasat Brimob Polda Kaltim melalui Kaden C Pelopor Kompol Dieno Hendro Widodo, SIK di sela-sela latihan persiapan simulasi.

Bersamaan dengan itu juga dilangsungkan penandatanganan pakta integritas dan kesepakatan damai para pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Utara tahun 2015.
Selama proses latihan tampak dipantau langsung oleh Kepala Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Drs. Subnedih, SH, Kapolres Bulungan AKBP Eka Wahyudianta, SIK, Kepala Detasemen C Pelopor Kompol Dieno Hendro Widodo, SIK, Kepala Detasemen Gegana Kompol Esty Setyo Nugroho, SIK serta beberapa perwira menengah dari Polda Kaltim. *Ries


Sabtu, 01 Agustus 2015

INFO_KENDARAAN PENGGUNA SIRINE DAN LAMPU ROTATOR

Tidak semua kendaraan bermotor bisa menggunakan sirene dan lampu rotator. Pemasangan sirene, lampu stobo dan lampu rotator pada kendaraan bermotor telah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Polda Metro Jaya akan menertibkan kendaraan bermotor yang menggunakan sirene, lampu stobo dan lampu rotator tidak sesuai ketentuan.
Sesuai Undang-undang No. 22 Tahun 2009 pasal 59 ayat (5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut :
A. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk mobil petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
B. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk mobil tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, dan jenazah; dan
C. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
Jelas sudah dasar hukum mengenai penggunaan sirene, lampu strobo dan lampu rotator yang dapat digunakan oleh kendaraan bermotor di jalan.

Terhadap pelanggar ketentuan tersebut dapat di kenakan ketentuan pidana sesuai dengan Pasal 287 Ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi Kendaraan yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f, atau Pasal 134 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Sumber : Divisi Humas Mabes Polri 
 

INFO_PROSES PEMBUATAN BARU SIM HILANG / RUSAK

 Apabila SIM (Surat Izin Mengemudi) Hilang, Rusak dan atau tidak terbaca lagi, pemilik SIM dapat mengajukan permohonan penggantian SIM Baru tanpa perlu ikut ujian lagi. Pemohon penggantian SIM diajukan kepada Satuan Pelaksana penerbitan SIM (Satpas) setempat.
Persyaratan untuk mengurus SIM yang hilang :
1. Fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang masih berlaku.
2. Fotokopi SIM yang hilang (bila ada)*
3. Keterangan Hilang dari Polsek setempat.


Prosedur untuk mengurus SIM yang hilang :
1. Mengurus Surat Keterangan Kesehatan di Bagian Pemeriksaan Kesehatan.
2. Mengisi Formulir Pendaftaran di Loket SIM Hilang.
3. Mengurus AKDP (Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi) di Loket Asuransi.
3. Mendaftarkan diri di Loket Pendaftaran. Semua persyaratan tersebut di atas diserahkan ke Loket Pendaftaran kemudian pemohon akan menerima tanda bukti untuk pengambilan SIM.
4. Pengambilan Foto diri Pemohon untuk SIM, yaitu pengambilan Foto, Sidik Jari, dan konfirmasi data pribadi yang tercantum di Formulir Pendaftaran.
5. Pengambilan SIM dengan menggunakan tanda bukti pengambilan SIM.
6. Pengambilan Kartu AKDP dengan menggunakan tanda bukti pengambilan kartu AKDP.

*Fotokopi SIM berguna untuk mempermudah petugas mencari data pemilik SIM sehingga pemohon tidak perlu mengisi formulir pendaftaran lagi. Formulir pendaftaran akan diisi sesuai dengan data SIM yang hilang.
Sumber : Divisi Humas Mabes Polri

KOBARESKRIM: SELAMA JUNI 2014 – JUNI 2015 POLRI UNGKAP 1.085 KASUS KORUPSI



Selama periode Juni 2014 hingga Juni 2015, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah mengungkap lebih dari 1.085 kasus korupsi.
Kepala Bareskrim Polri, Komjen Budi Waseso, mengatakan pengungkapan kasus tersebut dilakukan oleh Polda - Polda seluruh Indonesia. Sebagian kasus tersebut sudah masuk ke kejaksaan bahkan ada yang sampai ke meja hijau.
"Evaluasi saya, dari Juni tahun lalu hingga Juni tahun ini, jajaran Polri mengungkap 1.085 kasus," Ungkapnya.
Mantan Kapolda Gorontalo itu menilai jumlah tersebut masih relatif wajar. Penyidik juga tidak kewalahan. Sebab, seluruh jajarannya dari tingkat Polsek, Polres, hingga Polda, ikut andil dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi tersebut.
"Jumlah kita (Polisi) sampai tingkatan Polsek ada. Jadi wajar," ucap Budi.
Dia mengatakan kinerja Kepolisian untuk mengungkap kasus korupsi tidak serta merta atas perintahnya. Seperti inilah, lanjut dia, institusi penegak hukum seharusnya bekerja dan menjadi profesional dalam mengungkap suatu kasus termasuk dugaan korupsi.
"Bukan karena saya hebat. Itu wujud nyata dan memang lebih hebat. Ini bukan suatu hal yang luar biasa. Karena jumlah kita di kepolisian sangat besar. Karena kita memang kita bekerja serius kok," tandasnya.
Sumber : Divisi Humas Mabes Polri

SOSIALISASI _TATA CARA MUTASI SIM

 Mitra Humas ingin mutasi SIM ke daerah lain? berikut caranya :
Tata cara dan Persyaratan SIM mutasi (keluar daerah) Tata cara dan Persyaratan SIM mutasi (keluar daerah) (PS. 224 PP.44/93) sebagai berikut :
a. Mencabut berkas/kartu Induk dari Satuan Lalu-Lintas asal dan pengantar dari Kasubbag SIM.
b. Melampirkan KTP wilayah yang dituju.
c. Melaporkan kepada Kepala Satuan Lantas yang dituju.


Tata cara dan Persyaratan perpanjangan Pindah masuk (dari daerah) (PSL.224 PP 44/93) :
a. Sehat Jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter.
b. Membawa kartu Induk/pengantar dari Satuan Lalu-lintas yang mengeluarkan SIM.
c. Membayar formulir di BII/BRI.
d. Mengisi formulir permohonan.
e. Melampirkan KTP.

INFO _APA FUNGSI LAMPU DEKAT DAN JAUH PADA KENDARAAN ?



Lampu merupakan salah satu perangkat penting pada kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Lampu berfungsi sebagai penerang bagi pengendara yang melintas di jalur gelap terutama pada malam hari.
Arah sinar lampu kendaraan dapat diatur dalam dua pilihan. Pertama, Low Beam, sinar lampu menyorot ke arah bawah bagian depan jalan yang akan dilalui pengendara, atau biasa kita sebut lampu dekat.
Kedua adalah High Beam. Sinar lampu pada high beam ini menyorot ke arah tengah-depan jalan yang akan dilalui pengendara (sejajar posisi lampu), atau biasa kita menyebutnya lampu jauh.
Lampu dekat, digunakan pada jalan-jalan yang mempunyai penerangan cukup, atau yang ramai lalu-lintasnya. Sementara lampu jauh, digunakan pada jalan-jalan yang sepi dan minim penerangan.
lampu jauh dilarang digunakan di jalan-jalan yang padat lalu-lintasnya atau jika ada pengandara lain dari arah yang berlawanan. Karena sinar terang pada lampu jauh dapat menyebabkan pengendara di depan terganggu penglihatannya karena silau.
Pada orang yang mengalami gangguan mata astigmatisme (bahasa awamnya mata silinder), kesilauan yang dirasa akan lebih intense. Orang dengan mata silinder akan terganggu pandangannya jika berhadapan dengan cahaya terang. Pada kasus tertentu, orang bermata silinder akan tertutup seluruh pandangannya. Pada kasus lain, sinar terang akan membuat pandangan matanya jadi gelap total.
Kecelakaan sangat mungkin terjadi dalam kondisi seperti ini. Celakanya lagi, jumlah pengidap astigmatisme ternyata sangat banyak sekali di dunia ini. Wikipedia menyebut, satu dari tiga orang di dunia mempunyai gangguan mata silinder dalam berbagai tingkatan.
Oleh karena itu, untuk keselamatan kita bersama, gunakan lampu kendaraan secara benar. Usahakan selalu menggunakan lampu dekat, lampu jauh hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja atau dalam keadaan terpaksa. Mohon bantuannya untuk ikut berbagi agar semakin banyak orang yang tahu cara menggunakan lampu kendaraan.

Rabu, 10 Juni 2015

RESIMEN PELOPOR ..... Pasukan elit yang terlupakan.

Jauh dimasa lalu ketika hiruk-pikuk mesin perang dan konfrontasi bersenjata masih meliputi air, udara, dan tanah Indonesia, ketika Republik ini masih berusia seumur jagung, pada masa pemerintah berjuang untuk mempertahankan keberadaan Republik yang masih belia ini dari serangan penjajah Belanda dan rongrongan pemberontak, dari tubuh kepolisian Negara Republik Indonesia lahir sebuah pasukan khusus yang memiliki kemampuan dan keberanian menggetarkan. Sebuah pasukan yang di hormati oleh kawan dan disegani lawan.

Reputasi yang di dapat pasukan ini bukan berasal dari serangkaian pencitraan, bukan pula dari mitos yang di agungkan melalui berbagai media layaknya mitos-mitos pasukan khusus yang kita dengar sekarang ini, melainkan melalui rangkaian perjuangan panjang yang menuntut keuletan, keterampilan, ketabahan, ketahanan, keberanian, dan upaya yang terkadang melampaui kesanggupan manusia normal.  
Sebenarnya, hal-hal tersebut adalah biasa bagi para prajurit, mengingat bahwa mau tidak mau mereka harus siap diturunkan di berbagai medan, namun yang membedakannya, atau yang membuat mereka layak di beri sandangan sebagai pasukan khusus adalah hasil dan kearifan mereka dalam menjalankan tugas.

Pada masa kejayaannya, Resimen Pelopor, nama pasukan tersebut merupakan sebuah "mesin perang" yang efektif dan efesien. Setidaknya mereka merupakan gambaran ideal dari sebuah pasukan khusus: berani, berkemampuan tinggi, efektif dan efesien dalam menjalankan tugas. Dimanapun mereka di turunkan, dimanapun mereka ditugaskan, para anggota pasukan ini seolah memiliki semboyan bahwa itu adalah penugasan terahir mereka sehingga mereka memiliki semangat yang meluap-luap.

Sayangnya, gelombang sejarah menenggelamkan kesatuan ini dalam palung terdalam. Ketika terjadi pergantian penguasa, keberlangsungan pasukan inipun berakhir. Kerja keras, pengorbanan, jasa, dan risalah mereka turut terkubur hingga seolah mereka tidak pernah ada. Yang lebih ironis lagi, kisah kehebatan mereka nyaris tak di tulis dalam sejarah dan hanya menjadi cerita pengantar tidur anak-anak, cucu, dan saudara terdekat para mantan anggota pasukan tersebut.

Inilah buku yang mengulas kisah para prajurit hebat yang terlupakan dan nyaris tanpa sejarah itu. Ditulis berdasar cerita, wawancara, dan sumber-sumber lainnya, buku ini berupaya merekonstruksi sejarah dan heroisme Resimen Pelopor, pasukan elit yang terlupakan.
 Sumber : http://www.watukosek11.com 

Apa sih BRIMOB itu ...?


Bila mendengar kata Brimob, sebagian orang mungkin akan bingung, apaan sih ... ? tentaranya Polisi kali ye ...? Trus bagaimana dengan sodare2 kite yang suka demo bikin jalanan macet tuh, apakah mereka tahu juga apa itu Brimob. Sedikit banyak pasti tahulah, tapi kalo sudah memakai pakean PHH apakah mereka bisa bedakan mana Brimob mana satpol PP. Lho kok satpol PP sih ...?

Jangankan anda orang awam, saya yang Brimob tulen aja kalo dari jauh juga kadang suka bingung, ini teman saya apa bukan ya ? Itulah fenomena yang lagi ngetrend sekarang ini, "militeristik abis". Pertanyaannya, Brimob yang lagi berbenah diri untuk menjadi Polisi sipil, trus kok ada sipil yang ke Brimob-brimobpan atau militer-militeran? Mau perang kali ye ...?

Truss ... bedanya apa donk ...? ya beda bangetlah! gampangnya gini aja deh, kalo yang berhadapan sama massa di depan istana negara sudah pasti itu Brimob, truss kalo yang bongkar2 kiosnya pedagang kaki lima itu siapa? yo ndak taulah ... mosok Brimob, urusannya apa?.

Tuh, tambah bingung kan?
Udah deh, ngga usah dipersoalkan mau Brimob kek, satpol PP kek, intinya kita semua harus tahu sejarah Brimob itu. Setuju kan ??? Ingat kata pepatah, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Jasa para Pahlawannya. Bagaimana supaya bisa menghargai, baca dulu donk sejarahnya ... Saya kutip dari bukunya Sutjipto Danukusumo "Hari-hari bahagia bersama Rakyat."

Hal 7 alinea ke 2 :
Awal dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia adalah Badan Keamanan Rakyat, Pasukan Polisi Istimewa, Pasukan Polisi Pejuang Republik Indonesia, Pasukan Pemuda Republik Indonesia, Laskar Hisbullah, serta banyak pasukan dan laskar-laskar lainnya yang dibentuk atas inisiatif rakyat atas dasar kesadaran, tekad, dan kerelaan untuk mengabdi kepada Nusa dan Bangsa.

Hal 12 alinea ke 3 :
Dalam perjuangan bersenjata itu, Pasukan Polisi Iistimewa, kemudian berganti nama menjadi Mobile Brigade (Mobrig) pada 14 November 1946, kemudian nama itu di Indonesiakan pada tahun 1962 menjadi Brigade Mobil (Brimob)

Hal 36-37 :
Pasukan Polisi Istimewa lahir lebih dulu dari yang lain," kata Dr Ruslan Abdulgani, tokoh pejuang yang turut berperan aktif dalam Palagan 10 Nopember 1945. Sementara itu Mayjen TNI AD Sudarto, mantan ajudan Presiden Soekarno, menjelaskan secara gamblang,"Omong kosong ," katanya, ""jika ada yang mengaku dalam bulan Agustus 1945 memiliki pasukan bersenjata, yang ada hanya Pasukan Polisi Istimewa, dan tanpa pasukan ini tidak akan ada hari Pahlawan 10 November 1945."

Mayor TNI AD (Pur) R Kadim Prawirodirdjo meneguhkan ucapan Brigjen Sudarto. Pejuang kemerdekaan-saat ini berdomisili di Yogyakarta-Ketua BKR, Wakil ketua KNI, Danrem BKR 17 September 1945, Wakil Presiden, wakil ketua Badan Pertahanan Rakyat Surabaya, yang juga komandan Resimen Surabaya Selatan, 28 Oktober 1945 dan menjadi wakil PP Perang 10 Nopember 1945, menjelaskan secara gamblang, bahwa
sesungguhnya pada saat pelucutan senjata Jepang, TKR belum terbentuk. Pada waktu itu hanya Polisi (baik Polisi Umum, maupun CentralSpecial Police, dan Polisi Istimewa) yang memiliki senjata. Merekalah yang memelopori pelucutan senjata jepang.

Selanjutnya Kadim menjelaskan, bahwa pasukan Polisi Istimewa, maju di depan bersama-sama dengan rakyat melucuti jepang. Lagi pula Jepang hanya mau menyerahkan senjata kepada Polisi. Jadi bisalah dikatakan, bahwa perang kemerdekaan pada waktu itu adalah perang rakyat, perang para prajurit, yang tanpa Polisi maka jalannya sejarah perjuangan bersenjata bangsa Indonesia akan berjalan lain.

Polisi Istimewa-M.B.K Surabaya-memang telah menjalankan peranan penting dan strategis dalam sejarah perjuangan bangsa. Pasukan Polisi Istimewa- semenjak 14 Nopember 1946 menjadi Mobile Brigade Keresidenan Surabaya- sudah merupakan Kesatuan Besar dengan kebyar kiprahnya yang gilang gemilang. Sehingga tak heran bila Mobile Brigade sebagai sebuah kesatuan militer menerima anugrah Tanda Djasa Pahlawan(biasanya diterima seorang secara pribadi) atas jasa di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara. Dan I.P. I Mayjen Pol (Pur) Sutjipto Danoekusumo, komandan Polisi Istimewa Surabaya/M.B.K Surabaya, menerima Satya Lencana Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia.

Gimane ...? udah ada gambaran tentang Brimob? Ternyata ya, Brimob itu bukan pasukan yang terbentuk kemarin sore. Tanda jasanya frend ... Satya Lencana Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas dasar peran Kepolisian Kota dan Daerah Keresidenan Surabaya, yang begitu besar jasanya dalam membina dan membangkitkan semangat perjuangan pemuda dan rakyat Surabaya untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialis.

Ada tanggapan atau komentar? silahkan jangan sungkan2. Rakyat Indonesia harus tahu kiprah Brigade Mobil Polri dalam mewujudkan Kemerdekaan NKRI. Oke, langsung klik aja kalimat komentar di bawah ini.
 
 Sumber : http://www.watukosek11.com 

Rabu, 03 Juni 2015

Cerita Heroik Anggota Densus Bergelut dengan Anak Buah Santoso di Poso

Area perkebunan Gayatri, Poso, Sulawesi Tengah begitu senyap dan gelap gulita.‎ Tim gabungan dari Satgas Anti-Teror, Densus 88 Polri dan Polda Sulteng yang melaksanakan Operasi Camar Maleo 2 mengendap di perkebunan itu untuk menangkap kelompok teroris pimpinan Santoso.

Brigadir Wayan Sedana, merupakan salah satu anggota Satuan I Gegana Korps Brimob Polri yang ditugaskan dalam operasi tersebut. Saat itu, dia mengintai kelompok teroris yang hendak mengirimkan logistik berupa ratusan peluru di perbukitan Gayatri pada Sabtu 22 Mei 2015.

"Saat itu saya mengintai di belakang Pura. Kondisinya saat itu gelap karena sudah malam," kata Sedana kepada detikcom, Rabu (3/6/2015).

Wayan mengendap di pos tersebut seorang diri, sementara teman-temannya berada di pos lain yang tersebar di beberapa ‎titik. Wayan dan tim sudah mengendap di pegunungan Gayatri sejak sepekan sebelumnya.

"Saya ada di tangga menuju ke atas ke Pura. Teman saya di belakang saya di bawah, jaraknya 10 meter dari saya,"‎ katanya.

Hingga pada Minggu (24/5)‎ sekitar pukul 18.45 WIB, Sedana melihat pergerakan kelompok teroris ke dekat Pura. Di sana, dia melihat sekelompok bersenjata laras panjang. Wayan tahu kelompok tersebut bukan bagian dari tim, sebab seluruh tim mengenakan seragam Brimob yang serba hitam.

Melihat kelompok bersenjata, Sedana kemudian‎ bersiap dengan senjata laras panjangnya. Serentetan tembakan menyalak di pegunungan tersebut malam itu. Entah siapa yang memulai, namun bunyi tembakan membuat Sedana bersigap sambil mengarahkan laras senjatanya.
Sedana saat itu berlindung di balik pepohonan. Saat mengintai, seketika ia dikagetkan dengan todongan senjata laras panjang di bagian pinggang kirinya. Ia tahu saat itu sudah ditodong anggota teroris.

Anggota Polri yang sudah 8 tahun ditugaskan di Densus 88 Polri ini kemudian reflek menepis senjata api tersebut. Ia lantas bergelut hingga membuatnya terguling ke bawah.

"Kemudian tiba-tiba dia (teroris) menarik sesuatu dari pinggang kirinya. Saat itu, saya tidak tahu apa yang ditariknya itu," kenangnya.

Tiba-tiba anggota teroris tersebut memukulkan benda tersebut ke kepala Wayan. Saat itu, Sedana tidak merasakan kesakitan hingga ia merasakan ada darah mengucur dari kepalanya.

"Kemudian saya tendang terus dan akhirnya dia terguling ke bawah dan akhirnya ditembak oleh teman saya yang di bawah," ujarnya.

Saat itu, Sedana baru mengetahui jika dirinya dipukul bom lontong. Beruntung, bom tersebut tidak meledak. Ia hanya mendapat beberapa jahitan karena kepalanya sobek akibat pukulan bom lontong tersebut.

Dalam aksi baku teembak itu, tidak hanya Wayan Sedana yang terluka. Anggota Brimob lainnya, Wayan Pande juga terluka akibat tembakan dari kelompok teroris. Pande mengalami luka tembak di 3 titik di bagian lengannya. Salah satu peluru bersarang di lengan kanannya hingga harus dioperasi.

Kontak senjata baru selesai setelah 1,5 jam. Selain membuat 2 anggota Polri terluka, 2 anggota teroris tewas tertembak dalam kontak senjata itu. Belakangan, setelah jenazah dibawa ke RS Bhayangkara, kedua anggota teroris itu bernama Eno dan Azis Tamanjeka alias Papa Sifa.

‎Sementara Wayan Pande dan Wayan Sedana juga dilarikan ke RS Bhayangkara Sulteng. Namun tak lama, keduanya langsung dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

Kegelisahan Istri

Tugas Negara yang diemban Wayan Sedana dan Wayan Pande dengan pertaruhan jiwa-raga, tidak hanya membuat jantung mereka berdebar ketika harus berhadapan dengan kelompok teroris bersenjata. Namun, istri mereka pun merasakan kegelisahan dan kecemasan ketika ditinggalkan oleh suami tercinta untuk bertugas.

Ayu, istri Wayan Pande bahkan kerap dibuat sedih dengan tugas suaminya itu. Pande tidak hanya sekali itu saja tertembak saat mengejar kelompok teroris.

"Sudah dua kali suami saya tertembak, kemarin itu yang kedua kalinya. Beruntung masih selamat. Dulu tertembak waktu di Poso juga," kenang Ayu.

Ayu dan Pande sudah menikah selama 9 tahun. Beberapa minggu setelah keduanya menikah, Ayu harus rela ditinggal suaminya untuk tugas di luar kota, sementara Ayu tinggal di Jakarta.

"Bahkan ketika lahir anak pertama, anak saya baru berusia 5 hari saat itu sudah ditinggal‎ bapaknya," katanya dengan nada sedih.

Namun Ayu harus tegar menerima semua itu. Ia hanya bisa berdoa setiap kali suaminya pergi bertugas untuk memburu kelompok teroris.

"Jarang sekali keluarga kami kumpul. Kalau pun kumpul paling seminggu, setelah itu suami harus pergi lagi. Saya hanya bisa mendoakan agar suami saya kembali pulang dengan selamat setiap kali bertugas," tutupnya.


Sumber : Detik.com

Selasa, 02 Juni 2015

INFO_PENERBITAN MUTASI SIM


Persyaratan Penerbitan SIM Pindah Masuk (Mutasi) :
  1. Melampirkan KTP yang sah dan berlaku di tempat tinggal yang baru.
  2. Melampirkan foto copy KTP
  3. Melampirkan SIM yang masih berlaku.
  4. Pemilik SIM harus melaporkan apabila pindah tempa tinggalnya secara tetap ke luar wilayah kekuasaan pelaksana penerbitan SIM dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak kepindahan ditempat yang baru.
  5. Berkas SIM/Surat Pengantar Mutasi dari Daerah yang menerbitkan SIM.
 Sumber : Divisi Humas Mabes Polri
 

Senin, 01 Juni 2015

SOSIALISASI_PENGGUNA JALAN YANG MEMPEROLEH HAK UTAMA

Pengguna Jalan yang memperoleh Hak Utama untuk didahulukan menurut Pasal 134 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, sesuai dengan urutan berikut:
  1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
  2. Ambulans yang mengangkut orang sakit; 
  3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
  4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia; 
  5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
  6. Iring-iringan pengantar jenazah;
  7. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Sumber : Divisi Humas Mabes Polri