Kerusuhan ini bermula akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa orang dari kelompok masyarakat tertentu terhadap seorang warga dari kelompok lain. Pengeroyokan terjadi pada hari Jumat, 23 November 2012, lalu di sebuah Agen Pengisian Minyak dan Solar (APMS) di Melak, Kutai Barat. Saat itu sedang antre bensin dan terjadilah aksi pengeroyokan.
Tidak terima dengan aksi pengeroyokan tersebut, kelompok korban pemukulan lantas melakukan pembalasan. Akibatnya sebuah rumah toko yang biasa menjual sembako habis dibakar massa. Kerusuhan kemudian meluas dan aksi pembakaran terus terjadi hingga Minggu (25/11/2012). Bahkan sebuah pasar tradisional di Kecamatan Barong Tongkok juga terbakar sekira pukul 02.30 dinihari tadi. Wisnu menegaskan, kondisi di Kutai Barat berangsur-angsur kondusif. Sudah ada aktivitas warga seperti biasa.
Saat ini Polda Kaltim telah menurunkan 800 personel keamanan dari Brimob Polda Kaltim, Satuan Dalmas Polda Kaltim dan Satuan Dalmas Polres Kutai Kartanegara. Tidak hanya itu, aparat keamanan juga mengintensifkan satuan samping seperti personel TNI. Sejauh ini, proses perdamaian terus dilakukan. Pertemuan juga sudah dilakukan berkali-kali untuk mencapai perdamaian. Di ranah hukum, Polres Kutai Barat juga sudah menangkap dan menetapkan tersangka terhadap tiga orang pelaku pengeroyokan.
Informasi yang di dapat dari Kutai Barat, sejumlah warga sudah mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman seperti Markas Kodim Kubar dan Markas Polres Kubar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar